=====Act 5. The Knight who Defend what He Wants to Defend =======
Raito dan kawan-kawan melakukan gerakan untuk menyelamatkan Airi yang diculik oleh para bandit. Rena yang demi menolong Airi berhasil mengalahkan Fez, salah satu dari pimpinan bandit, dengan susah payah mengeluarkan seluruh tenaganya.
Sementara itu dilain tempat Raito yang melewati rute atap untuk menuju ke tempat Airi ditawan, dihadang oleh Ninja yang menculik Airi. "Kau! orang yang menculik Airi kan!"
"Namaku.. Sabin... aku takkan biarkan kau mendapatkan Airi.. dia... milikku...."
lalu dengan gerakan yang gesit Sabin berlari mendekati Raito dan dengan kunai di tangan kanannya dia pun menebas Raito. akan tetapi Raito yang menyadari hal itu sebelumnya menangkis serangan kunai tersebut dan keduanya pun terpental mundur kebelakang.
"Hebat juga kau knight muka pucat! Tapi serangan kali ini tidak akan meleset! Ninjutsu! Mitsuboshi!!!" Ninja itu melemparkan 3 buah shuriken secara bersamaan dengan beruntun dan cepat kearah Raito. Raito pun menghindari serangan shuriken beruntun tersebut lalu dengan cepat Sabin melempar 3 shuriken lagi dan tepat mengenai kaki Raito. Raito yang kakinya terluka berusaha melakukan perlawanan ia pun mengayunkan pedangnya pada Sabin namun karena kakinya terluka ia pun menunduk dengan memanfaatkan kesempatan tersebut Sabin menendang Raito dengan lututnya dan memberikan efek yang besar pada pergerakan Raito. Sabin pun berjalan mendekati Raito yang tidak bisa bergerak karena kakinya terluka akibat serangan tadi dengan perlahan dan berkata "Kalau segini saja sudah kalah.. selamanya kau takkan bisa menyelamatkan Airi.. dan berarti.. dia ... milikku!!"
"Kau! memangnya siapanya Airi!... hah hah hah~ kalau kau.. adalah teman dari Airi ataupun kekasihnya,... seharusnya kau menyelamatkannya juga kan!" teriak Raito sambil merasakan rasa sakit.
"Aku? kau bertanya aku siapanya Airi!?"
"Ya ! benar kau.. siapanya Airi!"
Sabin pun menendang Raito dari atap rumah "hmph.. Aku takkan menjawabnya... hal yang perlu kau ketahui sekarang.. Aku Sabin... Kau tidak akan bisa menyelamatkan Airi kalau tak bisa mengalahkan aku!"
"Arrghh.. Kau! " Raito pun terjatuh dari atap rumah ke tanah kemudian Sabin melompat dari tempat ia berpijak dan melakukan kuda-kuda untuk menendang Raito yang berada dibawahnya. Raito mengelak dari tendangan Sabin yang meretakkan tanah, tanpa basa-basi Sabin pun kembali berlari ke arah Raito dan mengayunkan kunainya pada Raito. "Ninjutsu! Kemuriboshi!!" Ninja itu pun melompat ke arah belakang dan melemparkan bom asap. Pandangan Raito terhalangi oleh asap dengan rasa sakit yang ia rasakan dan asap tersebut membuat ia tidak berdaya.
"Hah.. hah.. hah.. hah.. dimana ninja itu.. cepat juga dia.. hah~ hah~.. tidak peduli siapa dia kalau begini terus aku harus bisa melawannya kalau tidak apa yang ia harapkan akan terkabul... aku harus berkonsentrasi" Raito pun menenangkan dirinya, menutup matanya dan berkonsentrasi. Serangan shuriken menyerang Raito dari segala arah tapi berhasil ia hindari dengan berkonsentrasi penuh mendengar suara dari serangan-serangan tersebut. Tiba-tiba dari arah belakang Sabin menyerang Raito dengan mengayunkan kunai yang ada di tangan kanannya. Raito pun membuka matanya dan balik menghadap ke arah Sabin lalu ditangkisnya serangan tersebut.
"Sepertinya kau mulai serius muka pucat!"
"Kalau kau berkata Airi milikmu.. kau salah... dia milik kami! dia teman kami! aku takkan biarkan siapapun merebut temanku!" teriak Raito.
"Wow.. semangat bertarung yang luar biasa.. baiklah jangan harap aku sungkan kali ini... " dengan penuh percaya diri Sabin mengeluarkan jurus pamungkasnya "Assasin Skill! Enchant Poison!!!, Ninjutsu! Kagebunshin!!! HYBRID ART! Dokujutsu Sanzengiri!!!" Sabin melumuri kunainya dengan racun lalu membelah diri dengan menggunakan jurus ninja menjadi 6 orang kemudian 6 sabin serentak menyerang Raito.
Raito pun kesulitan mengelak walaupun ia menghindar, sedikit demi sedikit gerakannya menjadi lamban dan ia pun terkena serangan dari Sabin. Raito pun ambruk karena racun yang kuat dari serangan jurus ninja Sabin.
"Cuman segitu kekuatanmu? hei muka pucat??? kalau begitu ini yang terakhir" ujar Sabin sambil mengambil kuda-kuda "Hissatsu Ninjutsu! Kagegir-". Tanpa diduga dengan kecepatan yang tidak terpikir sebelumnya Raito bangkit dan menebas perut Sabin yang sedang mengambil kuda-kuda *sratt--*. "ARgh.. "
Sabin pun jatuh dan gagal melakukan jurus. dengan kesempatan tersebut Raito balik belakang menuju arah Sabin dan mengayunkan pedang sekuat tenaga kepadanya. "hiyaaatt!!! rasakan ini!!! Hard Cleave!!!"
Walaupun serangan tersebut ditangkis oleh Sabin dengan kedua tangannya yang menggunakan pelindung tangan ninja tapi ia tidak kuat menahan serangan tersebut pelindung tangannya pun hancur dan akhirnya hard cleave Raito membekaskan luka pada badan Sabin "Arrghh.. kau... kenapa punya.. kekuatan..... padahal...kau sudah... kuracuni.... harusnya kau mati...."
Raito pun membalas kata-kata Sabin sambil kesakitan "Ini bukanlah kekuatan.... ini adalah semangatku untuk melindungi dan menolong apa yang aku ingin lindungi... Argghhh~"
"kau.. hebat muka pucat... kalau begitu.. cepatlah selamatkan Airi... Kalau kau membiarkan Airi kesakitan lebih lama aku takkan memaafkanmu..." Sabin pun menghilang dari tempat tersebut entah kemana.
"hehe.. siapapun kau.. aku akan selalu melindungi temanku."
Raito berusaha berjalan menuju tempat dimana Airi disekap namun akibat luka yang dideritanya karena serangan dan racun dari Sabin, Raito pun jatuh ke tanah dan tidak bisa bergerak "Errghh... sial!!! padahal.. sedikit lagi... arrghh... ". ia pun pingsan namun tiba-tiba di depan Raito yang terkapar tidak berdaya datanglah seseorang dan memberikan healing magic pada Raito. "Kau berjuang dengan keras nak... Arcane Healing Magic! Anastasya!!!".
Sementara itu disaat Raito terkapar, Yami melawan Goroze. Goroze mengejar Yami yang berlari karena dikejar-kejar pria berbadan besar itu. "Hei badan besar bau! kejar aku klo bisa.. weeee" ledek Yami pada Goroze yang berbadan besar.
"Beraninya kau mengatai aku bau! aku tidak bau! Jangan lari kau pengecut!!"
"Masa bodo we~.. hahahah.."
"Kurang Ajar!!!" Goroze mengambil kapak yang ada dipunggunya lalu melemparkannya ke arah Yami "Barbar Tech! Tomahawk!!!"
Yami pun menunduk dan mengerem larinya sehingga serangan kapak Goroze pun terhindar lalu kedua tangan Yami berpijakan pada tanah dan kedua kakinya menendang beruntun ke perut Goroze yang berlari ke arah Yami . "Ough!~" Goroze yang berbadan besar pun terlempar akibat tendangan beruntun Yami.
"Hebat sekali kau bocah.. padahal kau kecil kalau begitu aku takkan beri ampun... Barbar Skill! Pump Up!!!" Goroze mengeraskan ototnya lalu dia pun berlari ke arah Yami dengan serangan menyeruduk.
"Badan kecil bukan berarti lemah kan.. hehehe... Monk Skill! Air Render!!! " sambil tersenyum Yami pun mengeluarkan jurus monknya yang mengeluarkan pukulan jarak jauh menggunakan energi 'mana' tetapi serangan tersebut tidak berguna terhadap Goroze yang sudah melakukan pump up.
"Percuma saja kecil!! ahhaha.."
"Wow! hebat juga kau si besar bau!" lalu Yami pun melompat kearah belakang si badan besar yang menyeruduk kearahnya lalu menendangnya akan tetapi tubuh besar Goroze yang lebih kuat dikarenakan jurusnya membuat tendangan Yami tidak efektif dan malah membuat ia terpental.
"Woaaa~ dia beda dengan yang tadi.. lebih kuat.. pantas saja air render ku tidak berguna.."
"Maaf aja kecil.. tapi kau lah yang akan merintih pertama kali..." Goroze mengambil kapaknya lalu mengayunkannya ke arah Yami
"Hei.. jangan begitu dong..." Yami bangkit dan menghindari ayunan kapak yang dilancarkan Goroze. Goroze mengayunkan kapaknya dari arah samping lalu Yami melompat menghindari kapak tersebut ke atas sisi samping kapak lalu berkata "Sabar dong aku belum siap nih.. "
Goroze pun kaget "apa! tidak mungkin cepat sekali dia... padahal jaraknya sedekat ini ".
"Akan ku tunjukan sesuatu yang menarik.,, Monk Skill! Moon Jump!!!" Yami pun melompat dari kapak Goroze ke atas lalu melakukan kuda-kuda "Rasakan ini! Hissatsu! Ichigo no Kaminari KICK!!" Yami melakukan tendangan vertikal dari atas Goroze. Tendangan Yami pun ditangkis dengan kapak Goroze tapi tendangan yang begitu kuat menghancurkan kapak Goroze.
"Tidak mungkin bisa hancur!" kaget Goroze
"Cih cuman kena kapaknya kalau gitu sekali lagi.. Hissatsu! Ichigo no Kick!" Yami mendarat dan langsung menendang perut Goroze
"Huh.. akan kutahan.. kau tidak tahu kalau aku sudah Pump Up" dengan yakin Goroze mengeraskan perutnya
Tendangan Yami pun menghantam perut Goroze yang mengeras dan terjadilah benturan keras. Yami terpental begitu juga Goroze.
"Uekk.. " Goroze pun terpental dan mengeluarkan darah dari mulutnya
"Arrghh~ kakiku.. baiklah sekali lagi" Yami yang merasa kesakitan kakinya kembali mengambil ancang-ancang dan melakukan serangan sekali lagi "Hissatsu! Nigo no Supinu Kick!!" Yami pun berlari dan meloncat ke arah Goroze yang masih terpental dan melakukan tendangan berputar.
"Hooeekkkk.... tidak mungkin aku kalah.. oleh orang kecil semacam itu.. waaaaaaaaaaaaaaaa~" Goroze pun terpental lebih jauh, terjatuh tidak berdaya dan akhirnya hilang kesadaran.
"Kecil-kecil juga jangan dianggap kecil.. heheh...." Yami tersenyum atas kemenangannya dan ia pun teringat "Oh iya.. aku kalau tidak salah disuruh jaga Rena.. dadah badan besar hahaha.. kau hebat juga..." Yami pun meninggalkan area pertarungan menuju tempat Rena berada.
Beberapa saat kemudian Yami sampai di tempat Rena berada dan di sana terlihat Rena yang pingsan sedang disanggah oleh Ether dan Theria yang sedang menyerang para bandit."Oh itu dia! hei Rena~!" Yami pun tiba di tempat Rena dan ia pun dihadang oleh para bandit "Minggir kalian!" tanpa basa-basi bandit-bandit tersebut pun langsung dihajar oleh Yami "Wah-wah ada Ether dan Theria juga yah... ngomong-ngomong Rena tidak apa-apa kan?"
"Dia kecapekan melawan wanita itu" ujar Ether sambil menunjuk kearah Fez yang sudah kalah.
"Hebat juga yah Rena sekarang.. Yosh~ aku juga akan berusaha... hehe.. "
"Bagus kalau begitu bantu aku donk hei rambut hitam!" suruh Theria pada Yami.
"Oke!!! kalau begitu aku akan menggendong Rena dulu agar tidak terlalu menyusahkan hehe.."
Theria berkata "Bukannya justru itu menyusahkan yah.."
Di lain pihak Raito yang pingsan tiba-tiba sadar dan ia pun berdiri "Errgh.. Airi.. benar.. aku harus menyelamatkan Airi.. Tapi kenapa tiba-tiba lukaku jadi sembuh semua? Yasudahlah.. tidak masalah... yang penting aku harus menyelamatkan Airi..!" Raito pun berlari menuju bangunan tempat Airi disekap.
Beberapa saat kemudian Raito pun tiba ditempat tersebut, dia melihat Airi yang diikat tangan dan kakinya berserta seorang Knight. "Kau! pimpinan bandit! kau apakan Airi!"
"Tenang saja.. dia tidak apa-apa..." jawab ketua bandit yang merupakan knight berjubah merah tersebut.
"Lepaskan Airi!!"
"Hmm... sungguh kasar... Fencing Art! Swallow Tail!!!" dengan pedang tipis yang menyerupai anggar ketua bandit tersebut melancarkan serangan jarak jauh yang mirip dengan monk skill 'air render'.
Raito pun menghindari serangan tersebut "Serangan apa itu?" lalu ia pun melihat ketua bandit yang memakai seragam Knight of Iria yang mirip dengan seragam knight Raito "Kau! Knight of Iria ?"
"Benar sekali Knight muda.. namaku Haul.. aku juga dulunya knight of Iria sama seperti mu"
"Kenapa kau! menyerang desa dan menculik Airi! padahal kau knight juga kan!? seharusnya kau melindungi desa bukan menyerangnya!! "
"Hmph... Mwahahahahahaha.... melindungi? cih... Asal kau tahu saja akulah yang dulunya melindungi desa ini dari bandit.. tapi! apa yang mereka berikan untukku?? hanya memberi jabatan kepala knight untuk desa ini! "
"memangnya apa yang sebenarnya kau inginkan!"
"kedudukan lebih di asosiasi knight!! tiap hari aku menjaga desa ini dari serangan bandit sendirian.. hingga akhirnya kemarahanku mencapai puncak! aku pun menghimpun semua bandit yang pernah menyerang desa ini dan membalikkan keadaan.. menguasai desa ini... dan desa-desa disebelahnya!"
"Tidak mungkin! mana mungkin asosiasi pusat tidak tahu akan hal ini"
"Ini karena kekuasaanku di desa ini.. salah sendiri pihak asosiasi tidak memberikan konstribusi kepadaku... cukup bicaranya sekarang kau pun akan kuhabisi!!... Fencing Art! Swallow Tail!!!" Haul menyerang Raito dengan swallow tail secara beruntun. "Kau tidak bisa lari muka pucat.."
"Masa bodoh!" Lalu Raito pun bergerak cepat menghindari serangan swallow tail dari Haul. "kalau kau punya kekuasaan untuk melindungi harusnya kau melindungi apa yang ingin kau lindungi kan!! kau knight kan!!"
Haul pun sambil tertawa melakukan serangan kepada Raito "Mwahahaha.. apa kau bilang? kau melindungi apa yang kau ingin lindungi!? tidak berguna... selamanya kau tidak akan kuat jika kau terus melindungi para benalu seperti mereka!!" lalu ia pun mengambil scroll dari sakunya "Rasakan ini! seal open! Thunder Magic Scroll level 1! Thunderbolt!!!" Haul pun membuka scroll tersebut dan lingkaran sihir pun tertulis diatasnya dan mengeluarkan serangan halilintar dari atas langit-langit.
Raito yang kaget akan hal tersebut berhasil mengelak dengan cepat "Apa! magic scroll mana mungkin?"
"Bodoh! yang namanya magic scroll bisa digunakan oleh siapa saja"
"Oh begitu.. kalau begitu rasakan ini! hard cleave!" Raito mengayunkan pedangnya secara kuat ke arah Haul kemudian Haul pun mengelak dan menyerang Raito dengan pedangnya. Adu pedang antara keduanya pun terjadi dan pertarungan pun semakin bertambah sengit Raito mengelak dari tusukan pedang Haul begitu juga Haul yang menghindari tebasan-tebasan Raito.
"Lamban..! Rasakan ini.. Fencing Art! Checkmate!!!" Haul melancarkan tusukan dengan pedangnya ke pedang Raito secara terus menerus dan membuat pedang Raito hancur "kesempatan! Fencing Art! Nighthawk!!!" Tusukan langsung mengenai perut Raito dan menyebabkan luka yang lumayan serius.
"Aaaaaaaaaaaa~!" Raito pun jatuh namun ia berusaha bangkit.
"huh.. dasar amatir.. knight amatir.. tidak punya art bertarung seperti mu lalu kau ingin mengalahkanku? kau lemah! kau lemah karena kau melindungi teman-teman mu! Rasakan ini..."
"Raito!!" teriak Airi yang telah sadar dari pingsannya yang kini melihat Raito yang lemah tidak berdaya.
"Rupanya kau sudah sadar nona.. tapi maaf saja aku akan mengalahkannya dan mendapatkan kekayaan dari menjual dirimu nona hahahaha..."
"Airi.. tenang saja aku akan menyelamatkanmu " Raito pun berdiri dan berusaha kembali menyerang ketua bandit tersebut.
"Hentikan Raito!! dia.. dia kuat! dia... dia takkan mungkin bisa kau lawan... " teriak Airi sambil tersedu menahan tangis.
"Percayalah padaku Airi..." Raito yang pedangnya patah mengeluarkan pedang 'Steel Sword' pemberian dari Gaia si ketua desa elf tersembunyi lalu ia mengingat apa yang dikatakan Gaia ("Kau pasti BISA menyelamatkannya") "Dengan pedang ini aku bisa mengalahkannya" Raito berlari ke arah Haul dan menyerangnya. "Hiyaaaa!!!!"
"hahahha.. apa kau tidak takut kalau pedangmu kuhancurkan lagi! "
"Masa bodo! yang penting aku kan menyelamatkan Airi!!"
Raito pun menyerang mengayunkan pedangnya beruntun dan Haul yang menangkisnya memberikan balasan menggunakan fencing art checkmate sekali lagi ke pedang Raito namun, pedang Raito tidak hancur. "Apa tidak mungkin pedangnya tidak hancur! pedang apa itu!"
"Aku tidak peduli pedang apa ini... rasakan ini Hard Cleave!" dengan sekuat tenaga Raito meloncat mengayunkan pedangnya ke arah Haul.
"Cih.. cukup!... rasakan Hybird Art ku! Thunder Magic Scroll! Thunderbolt!!!, lalu Fencing Art! Rushing Peck!!!, Hybird Art! Thunderbird Rush!!!!" Haul membuka magic scrollnya dan menggulungnya kembali ke pedang anggar miliknya lalu melakukan tusukan beruntun dengan cepat sehingga tusukan-tusukan beruntun tersebut mengeluarkan thunderbolt-thunderbolt kecil yang menyerupai burung dan menyerang Raito.
"Raito!! hentikan!! kumohon!!"
Raito pun tidak dapat menghindar dan terkena thunderbird rush Haul "Arrghh..." ia pun sekali lagi kembali terjatuh tidak berdaya "Padahal sedikit lagi.."
"Mwahahhahah dasar lemah! orang lemah seperti dirimu tidak akan bisa mengalahkanku"
"Raitoo!!" Airi pun menangis
Raito yang terjatuh dilantai tidak dapat bergerak dan disaat dirinya hampir kehilangan kesadaran ia teringat akan kata-kata Fafnir. ("Seorang knight sejati adalah seseorang yang melindungi apa yang ia rasa itu berharga!"), "Be, benar... aku akan melindungi.. apa yang aku rasa berharga.. teman-temanku.. aku... akan mengalahkanmu!! aku adalah.. Seorang knight yang melindungi apa yang ingin ku lindungi!!! Graaaaa~~"
"Omong Kosong!! sekali lagi rasakan ini... Hybird Arts! Thunderbird Rush!!!"
"Graaaaa!!" Raito berdiri lalu dari tubuh Raito keluar aura gelap, mata Raito pun berubah menjadi merah, ia mempunyai taring kejadian yang sama pada saat monster menyerang Rena di Eiria kembali terjadi. Lalu ia pun mengambil pedangnya yang terjatuh dan aura kegelapan pun mengaliri steel sword tersebut.
"Raito... " Airi merasa ketakutan melihat Raito yang berubah "tidak mungkin itu Raito.. ia... Raito!"
"Grrrraaaaaaaa!!!!! "
"Apa itu! tidak mungkin... Dark Transfer?! Percuma kau tidak akan bisa menghindari Thunderbird Rushku!"
Thunderbird Rush milik Haul pun mengarah Raito,dengan kecepatan yang luar biasa karena efek dari aura gelap yang mempengaruhi tubuhnya, Raito pun berhasil menghindari thunderbird rush.
"Mustahil!'
"Graaaa!!! " Raito yang hilang kendali mendekati Haul dan mengayunkan pedangnya lalu serangan tersebut ditangkis oleh Haul namun kekuatan yang begitu dahsyat menghancurkan pedangnya dan ayunan tersebut tepat mengenai badannya dan membekaskan luka yang sangat dalam.
Raito pun kembali ke wujudnya semula lalu dengan kesempatan yang ada dia menendang ketua bandit tersebut. "Rasakan ini!"
"Aaaaaaaaaa!! tidak mungkin.. kau yang amatir ini menggunakan dark transfer dan mengalahkanku!" Haul pun terlempar, jatuh dan tidak berdaya. "Kau kau kau... knight amatir... uaa...." akhirnya ia pun hilang kesadaran
Lalu Raito yang kelelahan dan kehabisan tenaga menghampiri Airi dan melepaskan ikatannya "Airi.. kau .. tidak apa-apakan..."
"Pergi.. kau... kau.. kau.. Raito .. yang tadi bukan Raito..."
"Tenang saja ini aku.." ujar Raito sambil melepaskan ikatan Airi
"Tapi tadi.. Raito!.." Airi pun menangis dan memeluk Raito. "Kau.. aku tidak ingin.. melihatmu seperti itu lagi.. menakutkan."
"maaf yah, Airi.. Ayo kita pulang yang lain menunggu..." Raito pun membawa Airi pulang dengan menggendongnya.
Dari jauh terlihat bayangan seseorang yang dari tadi menonton pertarungan antara Raito dan ketua bandit. "hmm.. aura kegelapan itu.. ternyata memang mirip tapi yang pasti bukan dark transfer" dan orang itu pun menghilang dari tempatnya.
Sementara itu di lain tempat, Yami dan kawan-kawan masih bertarung melawan para bandit yang membawa monster wolf dan goblin. "Ugh.. tidak ada habisnya..." ujar Theria..
"Tenang saja kk sebentar lagi habis kok.. Wood Magic! Wipe Root!!!" Ether mengeluarkan sihir tumbuhan yang mengeluarkan akar-akar tumbuhan keluar dari tanah dan menyapu para bandit tersebut.
"Wow keren banget Ether-chan~!" kagum Yami sambil memandangi Ether dengan mata yang bercahaya.
Ether pun menggaruk kepalanya "Hehe.. bisa saja Yami-kun aku jadi malu.. Awas dibelakangmu Yami-kun!"
"Woah!~" Yami yang menggendong Rena yang pingsan memegang erat Rena dan balik belakang menendang bandit yang berada dibelakangnya. "Terima kasih Ether-chan!~"
Raito pun datang membawa Airi "Errghh.. Dialeg apa yang kau gunakan Yami!!"
"Wogh si muka pucat datang! dan Airi-chan! kau selamat!!! hebat juga kau muka pucat hhahhaa" ujar Yami tertawa ketika mendengar suara tersebut dan melihat Raito.
"Tuan Raito!! Kau tidak apa-apa kan.." serentak kedua Elf kembar tersebut
"Tidak apa-apa kok.. cuman.. luka... sedikit... "
"Ummh.. anu... Raito.. bisa tolong turunkan aku..." ujar Airi yang digendong Raito.
"Oh iya hahah.. maaf " Raito pun menurunkan Airi dan lalu melihat Rena yang pingsan. "wah.. sepertinya Rena sudah berjuang keras.. oke sepertinya kita harus mengakhiri pertempuran ini "
Lalu Theria berkomentar "Tapi jumlah mereka terlalu banyak"
"Benar juga .. yasudahlah lawan saja!"
Kemudian dari kejauhan segrombolan orang datang membawa peralatan bertani dan alat-alat tajam berserta obor. "Kita rebut kembali desa kita!! Ayo semua! jangan mau kalah dengan ke 4 pemuda yang gagah berani tersebut!!!"
"Wogh! para penduduk desa!! keren.. ternyata mereka bisa juga berjuang.."ujar Yami kaget melihat para penduduk desa yang datang menyerang para bandit.
"Jumlah terlalu banyak dan para ketua berhasil dikalahkan kita harus kabur!!" para bandit pun kabur namun sekelompok Knights of Iria tiba. "Kami Knight of Iria, kalian para bandit! kami tahan!!"
"Syukurlah.. kita beruntung..." Raito pun langsung ambruk jatuh ke tanah akibat pertempuran yang melelahkan tersebut.
"Raito...!!" ujar teman-teman Raito yang ada ditempat tersebut
"Dia kelelahan.. biarkan saja dia tertidur... " ucap Airi.. "Semuanya.. terima kasih yah karena menolongku..."
"hehehe.. bisa saja Airi.. ini sih tidak seberapa.." ujar Yami sambil cengengesan.
Kemudian datang seseorang yang mewakili penduduk desa. "Terima kasih kalian semua anak muda.. tanpa kalian .. selamanya kami tidak dapat pulang..."
"Ah paman bisa saja.. hahaha.. " balas Yami
"kalau begitu apa yang bisa kami berikan atas balas budi kami kepada kalian..."
Airi pun berkata "Tidak usah pa-..." tetapi langsung dipotong oleh Yami. "Cukup sediakan tempat menginap untuk beberapa hari saja paman heheh..."
"Yami!!' teriak Airi..
Yami pun memberikan alasan "Gak apa-apa kan paman?... lagian Airi, Raito dan Rena sedang terluka kita tidak bisa biarkan lanjutkan perjalanan dong..... "
"Tidak apa-apa kok..."
Fajar pun tiba, para bandit yang menyerang dan menguasai desa berhasil dibekuk oleh Knights of Iria termasuk Goroze, Fez dan Haul yang memimpin komando para bandit tersebut pada saat ditangkap Haul pun berteriak "Kurang ajar kau muka pucat!! suatu saat nanti kau akan sadar !! mwahah mwahahahahha..". para penduduk desa membenahkan kembali desa yang sudah dirusak para bandit. mereka menyediakan tempat untuk para pahlawan yang menyelamatkan desa mereka. Eolos salah satu dari dewan asosiasi Knights of Iria menginterogasi dan meminta keterangan kepada Yami lalu ia pun berterimakasih dan pergi dari desa tersebut memberikan laporan dari apa yang terjadi di hari itu. Sebelumnya penduduk desa berterimakasih kepada Ether dan Theria selaku perwakilan dari desa tersembunyi elf lalu Ether dan Theria pun berpamitan pada Yami dan Airi
"kami pergi dulu yah.. kalau ada pa-apa panggil kami!" kata Ether
dan Theria pun menambahkan "tenang saja kami siap membantu.. kalian juga teman kami..."
"hehhe.. tenang saja nanti kita akan bertemu lagi Ether-chan, Theria-chan!" balas Yami
"hati-hati yah... Ether, Theria walaupun baru bertemu sebentar tapi mudah-mudahan kita bisa bertemu lagi.." ucap Airi
"Selamat Tinggal semua.." Ether dan Theria pun meninggalkan desa tersebut.
Setelah beberapa hari beristirahat di desa tersebut Raito dan kawan-kawan yang sudah pulih kesehatannya bersiap-siap pergi meninggalkan desa.
"Paman Terima kasih yah telah mengijinkan kami menginap di desa ini selama beberapa hari" terima kasih Raito kepada paman perwakilan dari penduduk desa.
"Tidak apa-apa.. justru kami yang berterima kasih... kalau saja ketua elf itu tidak memberitahu bahwa kalian sedang menyelamatkan desa kami tidak akan menjadi seperti ini selamanya kami akan menjadi pengecut"
"heheh.. ah paman bisa saja.." Ujar Yami
"kami pergi dulu yah paman terima kasih... sampai jumpa" kata Rena
"Sampai jumpa para pahlawan!!"
Mereka berempat, Raito, Yami, Airi dan Rena meninggalkan desa tersebut ditengah jalan. Seperti biasa Raito lagi-lagi berantem dengan Yami
"hei Yami! kali ini kau donk yang bawa gerobak bawaan kita!!!"
"Gak mau~~~ weeee~~~ " Yami menjulurkan lidahnya ke Raito..
"Errghh.. menggendong Rena saja bisa .. giliran membawa gerobak gak mau..."
"Loh kapan dia menggendongku Raito!? " tanya Rena
"Waktu kau pingsan loh..'
"Hah!! Iihh... Kau tidak apa-apakan aku kan Yami..."
LaluYami memasang muka menjengkelkan "errghh~~"
Muka menjengkelkan Yami membuat Rena marah dan memukul kepala kedua orang tersebut.
"Aduh ! kenapa aku juga kena Rena..?"
Rena pun memalinkan muka "huh... kalian berdua memang mesum "
"Aihh.. padahal aku kan belum apa-apain... yasudahlah sekarang aku yang bawa gerobak.. siniin Raito... loh kenapa aku sekarang yang bilang yasudahlah.."
Airi pun tertawa manis "Hihih.. dasar kalian berdua.."
"Yes begitu donk seharusnya Yami hahaha.." kata Raito
"Baik kalian semua!! kali ini kita pergi melanjutkan perjalanan kita! antarkan surat ke Landerthen!!!" teriak Rena penuh semangat
"Yoshh!!! "Teriak mereka berempat. Lalu dengan semangat yang berkobar mereka pun melanjutkan perjalanan mereka menelusuri Mythearth.
=Act 5. The Knight who Defend what He Wants to Defend Next Act 6. Blue Ice and Blue Sky =
Tidak ada komentar:
Posting Komentar