Rabu, 28 Juli 2010

Journey in The World Called Mythearth : Act 2. Let's the Journey Begin (The Promise)

==========Act. 2 Let's The Journey Begin(The Promise)============
--------R.E.D Headquarter, Somewhere in Mythearth---------

     R.E.D HQ, Suatu tempat di Mythearth Markas dari organisasi yang bernamakan RED(Ressurection Evil Diablos) yang bertujuan menghancurkan dunia dengan berpegang teguh kepada Diablos sang pemimipin ras minoritas Devilish sekaligus Pemimpin Kegelapan. Seorang anggota RED menunduk menyampaikan laporan kepada salah satu petinggi RED "Lapor Tuan Valor! Lokasi dari salah satu segel Diablos(Diablos Seal) sudah ditemukan! Letaknya di kota Eiria ibukota Iria Kingdom, Eura Continent".
    "Hahahahahaha... Bagus sekali... Panggilkan Hellios!"
    "Siap!!"
     Beberapa saat kemudian Seorang pemuda berambut hitam pendek datang dan menunduk "Hellios disini tuan Valor... Ada hal apakah yang terjadi tuan ?"
    "Bagus sekali kau disini Hellios.. Pergilah kau ke Eiria dan selidiki tentang segel Diablos's Seal! kita harus bangkitkan kembali Diablos dan kegelapan akan menguasai dunia ini... AHAHAHAHAAH!! ya tidak?"
    "Hmm..1 dari 8 segel sudah ditemukan berarti Hari kebangkitan tuan Diablos sudah dekat dan kehancuran dunia tinggal didepan mata.. Baik Tuan Valor akan saya laksanakan". Hellios pun segera pergi dan menghilang dari hadapan Valor.



-----------------------Eiria Square, Eiria-----------------------------
    Sementara itu di Eiria, Raito berlari menuju alun-alun kota tempat biasa dia bertemu teman-temannya. Disana Rena dan Airi sudah menunggunya.
    "Maaf ya, aku terlambat! ".
    "Lagi-lagi kau terlambat! huft" ujar Rena sedikit kesal.
    "Hahaha.. maaf seperti biasa aku membantu paman .. hehe..". Dengan sedikit kaget Raito pun melihat Rena "Wah! Rena kau sudah berubah job menjadi Black Mage? Sungguh aku tak percaya hahaha.."
    "Huh!" Rena berdiri dan mendekati Raito dan menjitak kepalanya "Hei! kau meledekku hah? kau puas?"
    "Tidak-tidak maksudku bukan meledekmu kok "
    "Hihih.. memang agak sulit dipercaya dengan waktu sesingkat itu Rena mengambil job. Sepertinya Fafnir memang baik hati yah" ucap Airi dengan sambil bersenyum
    "Yah~ benar juga sih aku pun berterima kasih kepada Fafnir karena memberikan test menjadi Black Mage sehingga aku tidak menunggu 1 tahun lagi untuk mengambil job.. Dasar aneh memang..."
    Beberapa saat kemudian Yami datang "Yooo! maaf aku terlambat! hehehe aku terlalu senang menjadi Monk sehingga aku telat bangun hahahaha... "
    "Oh ya! karena kalian semua sudah berkumpul mari kita atur rencana petualangan kita besok!"
    "Tapi sepertinya aku takkan ikut Rena, maaf yah..."
    "Hah? kenapa kau Raito? bukankah kita berempat berjanji suatu saat dunia ini akan kita jelajahi bersama?"
    "Tapi kau lihat sekarang kan Rena? Aku sekarang adalah seorang Knight... tugas seorang knight menjaga kerajaan jadi sekarang aku mengabdikan diriku untuk kerajaan..."
    "*Hmph* Airi! Yami! kalian ikut kan?!"
    "Tentu saja Rena.. ya kan Airi?" ucap Yami sambil bertanya pada Airi
    "Ya.. aku ikut.."
    "Oke Raito.. oh maaf maksudku tuan ksatria!! Lakukan apa pun sesukamu! MENGERTI!!! " kata Rena dengan nada yang keras. "Oke Airi, Yami ayo kita rencanakan keberangkatan kita besok ditempat Fafnir.." Rena Airi dan Yami pun pergi dari hadapan Raito. Raito pun berbalik membelakangi arah kepergian mereka dan berkata suatu hal kepada Rena "Hei Rena walaupun begitu... Aku senang kau bisa mengambil job tahun ini".
    Rena pun dengan refleks membalikan badannya ke arah Raito pergi "Uh.. Raito... Bodoh!"

-----------Iria's Knight Asociation, Eiria-------------
     "Huft, (Maafkan teman-teman tapi aku akan mengambil job hari ini).. Umm, permisi tuan apakah ada job kosong hari ini?" Tanya Raito kepada Seorang Knight yang mengurus job para Knight yang lain.
     "Hmm,, job hari ini untuk newbie yah.. oke.. yups ini dia Job no 5 menjaga  gerbang utama kerajaan.. bagaimana mau tidak?"
     "Boleh lah.. " jawab Raito. Tiba-tiba datang seseorang berambut hitam menghampiri Raito dan mendepaknay "Hei Raito! hahhaha jadi kau yang menemani tugas ku hari ini"
     "AH.. kau! orang yang kemarin mencuri perhatian panitia perubah job knight kan.. ? tapi... kau siapa?"
     "Hahahahah... oh iya aku belum memperkenalkan diri, namaku Irrios senang berkenalan dengan mu Raito"
     "Loh kenapa kau tahu namaku?" tanya Raito kepada Irrios dengan kebingungan
     "Ohh,, itu,,, bukannya semua orang tau kan ? kau kan yang mengalahkan lawanmu dengan cepat pada saat test sesudah diriku hehehee..." jawab Irrios cengengesan.
     "Oh begitu yasudah kalau begitu ayo kita bertugas"
     Raito dan Irrios meninggalkan Asosiasi Knight menuju ketempat mereka bertugas. Di lain tempat di asosiasi black mage Rena, Airi, Yami, dan Fafnir sedang bercakap-cakap tentang petualangannya besok.
     "Yoo Fafnir!~ Yang benar saja asosiasi ini hanya kau dan orang itu?" tanya Yami kepada Fafnir yang sedang baca koran.
     "Oh... Yaps.. benar di asosiasi ini hanya ada aku dan orang itu.. oh yah perkenalkan dia Midr satu-satunya muridku selain Rena"
     "Hmm.. berarti dia senior ku yah hehehe.. salam kenal kakak senior" salam Rena kepada Midr.
     "Hehe.. tidak kok aku juga tidak terlalu jago hehe.."jawab Midr. "Oh ya Midr, tolong siapkan ramuan 'itu'" suruh Fafnir kepada Midr. "Baik Guru" Midr pun lari menuju kamar ramuan. "Jadi sekarang,, kalian bertiga mau apa?" tanya Fafnir kepada Rena dkk.
     "Begini Guru, kami besok mau melakukan perjalanan"
     "APA!!! kau kan baru kemarin menjadi muridku! dan sekarang kau mau melakukan perjalanan? yang benar saja! memangnya kau bisa ap! kau hanya baru bisa membuat sebuah api lalu kau berani melakukan petualangan yang membuat dirimu mati? " ujar Fafnir dengan nada marah kepada Rena
     "Tapi guru.. kita berempat sudah berjanji ketika mempunyai job nanti kita akan melakukan perjalanan mengelilingi Mythearth ini"
     "Heu? berempat? kalian kan bertiga? oh iya benar si mata sayu tidak ada. ehh!! tetapi walaupun begitu tidak berarti kalian baru menjadi job lalu kalian melakukan perjalanan begitu saja! memangnya kalian bisa apa! (oh ya kalau Airi sih aku bisa percaya tapi kalau si rambut acak itu.. monk?).. Oke kalau kalian mau melakukan perjalanan, aku akan bertanya kalian bisa apa? oke mulai dari kau si rambut acak!"
     "Siapa aku?" ujar Yami. "oke kalau aku sih .. karena aku adalah seorang monk, sejak kecil aku mempelajari beberapa ilmu monk"
     "Lalu kau Airi? ah sudahlah aku sudah tau.."
     "Hihihi.." tawa Airi polos
     "dan sekarang kau Rena? oh iya kau kan berniat menjadi scholar tapi tak kesampaian.. yah.. baiklah kalian kuizinkan pergi"
     "Benarkah Guru?" Rena lalu lari dan meloncat ke Fafnir "Terima kasih guru"
     Fafnir yang dipeluk Rena menjadi seperti agak kaku "(ahh~~ sudah lama aku tidak dipeluk gadis remaja)... Tapi !!"
     "Tapi apa guru?" balas Rena. Lalu Fafnir pun mengeluarkan sebuah buku sihir dan memberikannya kepada Rena "Ini Rena! oke karena kau ingin melakukan perjalanan bawa saaja buku ini ...". "Buku apa itu guru??". "Itu buku black spell untuk pemula dan oh iya ada pengganjal halamannya ingat! pengganjal halamannya jangan pernah dilepas dan buku ini juga jangan sampai hilang oke!"perintah Fafnir ke Rena. "Baik guru aku akan mengingat ingat ;p "Lalu Fafnir pun membuka laci dan mengeluarkan sebuah surat "Ini satu lagi, jika kalian pergi dan melewati kota Landerthen tolong berikan kepada Harpuia di distrik 57 oke!"
     Serentak mereka bertiga berteriak "SIAP! "
    "Kalau begitu guru.. kami bertiga pulang dulu yah bersiap-siap buat besok hehe ;p " ucap Rena
    "Yasudah! pulang sana! oh ya Airi!"... "Ya Tuan Fafnir, ada apa?" tanya Airi. "Apa kau yakin? besok kau akan pergi?" tanya Fafnir sedikit khawatir. "Tenang saja ^^, kan ada Tuan Fafnir yang bilang ke ayah ^^". "Oh... APA! hei jadi! semua itu menjadi bebanku? hah~ ya sudahlah nanti aku bilang ke Tuan Roswald dan Airi tolong jaga Rena yah". "Ya, aku akan menjaga semua teman-temanku dengan white spell yang kau ajar kan, kalau begitu aku pulang dulu yah" jawab Airi. "Hati-hati!"
    Midr datang dari kamar ramuan memberikan ramuan kepada Fafnir "Wah-wah sudah pergi yah... oh yang ini kan tuan? sample 34? ". "Ya benar yang itu taruh disitu.. Ngomong-ngomong baru saja kemarin mendapatkan murid dan anggota, lagi-lagi asosiasi black mage di Eiria sepi lagi deh.. hahahaha.." tawa Fafnir lepas.. "Tabah yah guru.. tapi apa yang akan kau lakukan dengan sample 34?" tanya Midr sambil memberi sample 34 ke Fafnir "Ini.. kau lihat ada yang kurang tadi?". "Apanya yang kurang? mereka bertiga? samplenya kah? atau apanya?" tanay Midr dengan banyak tanda tanya melayang diatas kepalanya. "Yaps.. harusnya ada 4 tapi malah ada 3, sample 34 ini akan membuat si muka pucat itu ikut perjalanan.. oke aku akan melakukan rencanaku! jaga tempat ini yah!" Fafnir pun meninggalkan asosiasi dan pergi ke suatu tempat. "Ya! awas sample 34nya  jangan sampai disalah gunakan guru!"


     Di lain tempat di gerbang pintu kerajaan Raito dan Irrios pun mengakhiri masa tugasnya hari itu lalu datanglah kedua orang knight "Kalian berdua! ganti shift!". "Okay!". "Oh iya yang namanya  Irrios mana? ada titipan surat nih!". Irrios pun menghampiri salah satu dari knight tersbut dan mengambil suratnya "Terima Kasih yah! Ayo Raito kita pulang". Raito dan Irrios pun meninggalkan gerbang menuju rumahnya masing-masing."Hei Raito.. aku duluan yah lewat sini ! sampai jumpa besok!". "Ya!". Irrios pun pergi mengambil jalan yang berbeda dengan Raito. "Huh.. besok yah... *menatap langit* (Perjalanan dimulai besok yah... teman-teman.. maaf...) ".
     Raito pun melangkah menuju rumahnya ditengah jalan dia melihat Rena sedang berbicara dengan anak kecil. "Kamu kenapa menangis adik kecil?". Adik kecil tersebut menangis "Semua orang tertidur huaaaa...". Dengan sedikit bingung Rena melihat ke sekelilingnya "Tertidur? (sepi... kenapa yah..)". Raito pun datang dan menyapa Rena "Hai Rena ada apa?'". "Huh? oh kau.. tidak ada apa-apa, ayo adik kecil kakak antar pulang" sambil memalingkan mukanya Rena pun membawa anak kecil itu pulang kerumahnya tetapi seketika itu pula monster serangga berbentuk laba-laba sebesar 2 kali tinggi manusia yang mempunyai taring menghampiri mereka. "APA ITU!! Rena! cepat lari..". Dengan perasaan ketakutan Rena pun membawa anak kecil itu dan lari "Kyaaaa~~ ".
     Raito pun berlari dan mencoba melawan monster serangga tersebut. "Kurang hajar! rasakan ini... " Serangan Raito ditangkis mutlak oleh monster serangga tersebut yang sekarang sedang mendekati Rena . Tidak putus asa Rena pun mencoba mengeluarkan sihir yang baru dipelajarinya "Fi, FIRE!" bola api pun keluar dari kedua tangan Rena dan menyambar monster serangga tersebut akan tetapi monster serangga tersebut tidak bergeming "Apa..*wajah memucat*.. Tidak!!!!...". "RENA!!! " Raito berdiri dan dengan sekejap dari tubuh Raito keluar aura gelap,  mata Raito pun berubah menjadi merah, ia mempunyai taring "KURANG AJAR!!!" Raito pun mengambil pedangnya yang terjatuh dah menebaskan pedangnya ke leher monster tersebut "Hiyaaatttt!!! "*Slesh* darah monster tersebut mengalir dengan deras dan monster tersebut mati berubah menjadi abu debu. penampilan Raito pun menjadi seperti biasa lagi
      "Rena kau tidak apa-apa kan?" tanya Raito kepada Rena yagn memeluk anak kecil yang ketakutan itu. Dengan rasa kaget dan ketakutan karena melihat Raito tadi Rena membalas "Tidak apa-apa... terima kasih Raito.. aku akan mengantarkan anak ini pulang.. sampai jumpa" Rena pun berbicara tanpa menatap muka Raito dan pergi mengantarkan anak kecil itu pulang. "Maafkan aku Rena.. Tapi tadi monster apa yah kenapa ada disini dan kenapa disini tidak ada satu orang pun" Dengan berpikiran tersebut Raito melihat kekiri dan kekanan dan ia pun melihat sebuah bayangan seseorang yang berlari menuju arah rumah Raito. Raito pun berlari mengejar seseorang tersebut dan tiba-tiba orang tersebut berhenti.
     Dengan rasa marah Raito menghampiri orang tersebut dan memegang punggungnya "Hei kau! kau yang memanggil monster itu kan! dan membuat alun-alun kota yang biasanya ramai itu sepi kan! Jawab!".
     "Ciluk~BA~!".
     "Kau! FAFNIR!!! KENAPA KAU!!" dengan nada marah "Padahal! Rena kan muridmu! "
     "Khukhkuhku... ternyata berhasil malah diluar dugaan..."
     Raito pun siap memukul Fafnir "Kenapa kau membuat Rena mengangis ketakutan? kau"
     "Bukan kah kau yang membuat dia menangis? khukhukhu " dengan nada santai Fafnir menjelaskan "kau lah orang yang mengkhianati teman-teman mu.. asal kau tahu saja rasa berkhianatmu itulah yang membuat dia menangis.. walaupun dia tidak menuangkan perasaan itu.. kau tau!"
     Raito menurunkan tangannya dan menundukkan kepala "kau .. apa yang kau tahu... "
     "Menolak ikut perjalanan besok padahal kau sudah berjanji bukan dengan ketiga teman mu sejak kecil dan kau mengkhianati janji mereka!"
     "Seorang knight mempunyai tugas untuk melindungi kerajaan.. aku tidak bisa lari dari tugasku karena aku seorang knight"
     Dengan nada marah Fafnir menghampiri Raito "Hei muka pucat! KAU BUKANLAH SEORANG KNIGHT! "
     "Apa maksudmu! Kau tidak lihat ! aku knight!"
    "KNIGHT? Apa yang bisa dibanggakan darimu?! menjaga kerajaan? menolong kerajaan ini! bahkan kau menjaga teman-temanmu pun tak becus! Seorang knight sejati adalah seseorang yang melindungi apa yang ia rasa itu berharga! kau pikir kerajaan ini berharga bagimu? sudah berbuat apa kerajaan ini untukmu! kau lihat teman-temanmu! teman-temanmu berharga! merka menemanimu dari kecil kau yang yatim piatu diasuh oleh paman itu dan kau ditemani teman-temanmu! MANA YANG PALING BERHARGA BAGIMU! ".
     Raito pun terdiam, tidak bisa bicara apapun seakan dia kalah "Kalau kau mengerti. pikir lagi! Padahal hari ini aku sudah melihat sesuatu yang menarik.. huh.. aku pulang! " Fafnir pun pergi dari hadapan Raito dan membangunkan seluruh penduduk Eiria "Hahaha.. hampir lupa membangunkan mereka semua ".
     Selesai pembicaraan tersebut Raito pergi masuk kerumahnya dan segera masuk ke kamarnya, dan segera tidur "(Teman-teman... maafkan aku)" sambil tiduran Raito pun memegang kalung berharga satu-satunya.

-------------Esok hari, Tempat perjanjian ALun-alun kota----------------
     Airi, Rena dan Yami berkumpul di dekat gerbang Eiria
    "Yami, dia tidak datang yah?" tanya Airi kepada Yami "Siapa? si muka pucat ? tidak tahu tuh ahhahah.. sepertinya seru memanggilnya dengan si muka pucat..."
    "Oke kalian siap! teman-teman" Rena datang mendekati mereka berdua
    "Siap!" tegas Yami dan Airi. "Kau sudah membawa surat izin dari Fafnir kan? " tanya Airi
    "tenang saja sudah kok hehe ^^" dengan tersenyum sambil melihat kekiri dan kekanan "Dia tidak datang yah.. yasudahlah.. ayo teman-teman kita berangkat!!"
    Airi , Rena dan Yami yang membawa barang-barang didalam gerobak pergi menuju depan gerbang selatan. Disana terlihat seseorang yang menyender ke tembok gerbang "Kalian bertiga terlambat! "
   Dengan serentak mereka bertiga berteriak "RAITO!!"
   "hahahah.. ayo segera kita berangkat!" ujar Raito
   "Akhirnya ^^" jawab Airi
   "Baguslah Raito sekarang kau yang bawa ini gerobak bawaan.." Kata Yami sambil memberikan gerobak tersebut kepada Raito
   "Hei apa-apaan ini!? yasudahlah nanti gantian yah Yami!"
   "Kalau ingat yah ahhahaha..."
   Rena menghampiri Raito dan menamparnya *PLAK!!*  "BODOH!!!" Rena pun maju kedepan gerbang
    "Haha.." Raito tersenyum. "Hei Raito ngapain  kau tersenyum! kalian semua ayo kita berangkat! kita bertualang! menjelajahi negeri ini!!" perintah Rena "Ayo Berangkat!"
    "Yooo!!! " teriak keempat sahabat tersebut. Dan Perjalanan di dunia yang bernama Mythearth pun dimulai!

=Act. 2 Let's The Journey Begin(The Promise) Fin. Next Act. 3. Monster, Gangster and Treasure Chest=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar